Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Mama Muda Seroja Bergoyang, Cinta Terlarang Hingga Seram Penuh Dosa Ini Salah Siapa?




Seroja Bergoyang,  Cinta Terlarang Penuh Dosa Ini Salah Siapa? Cerita lokal hangat mama muda manja, mama muda menggelora. 

***


"Dek ambilin handuknya dong," panggil Urya bukan menjulurkan melainkan mengembangkan kedua tangannya, mengundang Alena dalam pelukannya.


"Iya Kak," balasnya lalu bergegas menghampiri lelaki berhidung mancung dengan mata tajam dalam kamar mandi. Bukan membawa handuk, justru kemeja putih tadi sudah terlempar begitu saja.


Baca Juga:  


  

Keduanya masih dilanda kerinduan, Alena menghamburkan dirinya dalam pelukan Urya, bagikan bawah menyatu.


"Pikirku adek udah mandi. Emang gak berangkat kerja? Nanti kesiangan lho," bisik Urya lekat sekali dimata Alena. Saling menatap, mengukur seberapa dalam kerinduan.

"Aku ambil cuti, Kak," balas Alena menahan bibir bergetar.




Urya tersenyum, hidungnya mendekat sekali. Alena perlahan membuka bibirnya bagai sekuntum bunga merekah menyambut mentari pagi. Kedua matanya menutup perlahan sebelum akhirnya sekuntum bunga merekah saling tertaut dalam desah lembut.

Baca Juga:  



Bunga Seroja Bergoyang merasakan betapa sebuah aliran hangat seperti listrik merayap bersama desir darah mengalir dari ujung kaki hingga ujung rambut. Menggelora lalu memenuhi dada, berdebar.


Semendadak angin segala letih sirna, segalanya kembali bersemangat seolah mendapatkan energi berlimpah. Keduanya bagai embun pagi disapa panas matahari, menggelegak segalanya mendidih dan tidak terkendali.

Baca Juga: 


•  Cincin Pertunangan Membawa Petaka 


Mau bagaimana lagi? Sepertinya kali ini Urya benar-benar tertindas bahkan punggungnya saja masih sedikit nyeri sudah tiada ampun. Alena sudah tidak sabar dipeluk-manja-mendesah-membuncah. Sebuah gelagak terhimpun kembali lebih kuat diantara keduanya.


Tarian kali ini agak berbeda. Getaran-pagutan terasa bagai campuran antara gelora dan kecemasan membanjiri rindu tidak pernah usai. Sekejap, Urya merasakan keintiman berlainan dari ketakutan, tidak melulu soal birahi. Jauh dilubuk hati keduanya muncul kekhwatiran akan kehilangan satu dengan yang lain.


Baca Juga:  




Kedua tangan Urya memang meremas-mengeras setiap inci kesunyian pegunungan melandai-landai. Entah mengapa dalam palung jiwa Urya justru teringat Eva, memikirkanya. Apakah keadaanya baik-baik saja? Atau ....


"Tubuhku bersamamu, Dek Na. Sedangkan jiwaku hanya milik, Dek Va." Gumamnya Urya dalam hati, seketika tarian terhenti sejenak karena lamunan. Inikah yang dinamakan musim hujan gersang, kutukan macam apa itu?


Bunga Seroja Bergoyang terus dan terus menyerang membangkitkan hormon dalam tubuh Urya. Urya berjingkat, memeluk bidadari itu lebih kuat.

Baca Juga:  



Lebih dasyat, ayuk lakukan apa yang seharusnya dilakukan, luapkan saja tanpa ditahan sama sekali. Biarkan semuanya berpacu dalam desah.


Cukup lama Urya menggempur habis-habisan pertahanan Seroja Bergoyang. Tertusuk hanya tidak berdarah. Bukanya menyerah malah justru pasang kuda-kuda, ada semacam perasaan aneh memenuhi diri Alena, semacam perasaan seolah bukan di dunia nyata. Semuanya kini kembali seperti dunia khayal, sejekejap merayap, sekejap pula lenyap. 


Tarian keduanya membawa pada serangan demam dalam tubuh, mula-mula melaju maju ... kemudian cepat melesak...

Baca selengkapnya di sini 


❤❤❤❤❤🔞👇🔞👇❤❤❤❤

Cinta Terlarang Seroja Bergoyang 


☝️❤☝️❤☝️❤☝️❤☝️❤☝️❤☝️❤




Selamat membaca dan jangan lupa bahagia sebelum bahagia dilarang.